Kota Mandiri Terintegrasi sebagai Pilihan Hidup yang Berkualitas

20181230_172318-1
Icon Kota Deltamas (Sumber : dokumentasi pribadi)

Dalam buku The Great Shifting yang ditulis Rhenald Kasali, mengutip sebuah laporan yang berjudul No Ordinary Distruption (Richard Dobbs, 2016). Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa ditemukan empat perubahan besar di dunia. Salah satunya, semakin banyak megacity yakni kota-kota besar yang berpenduduk di atas sepuluh juta jiwa.

Kemudian, sebanyak tiga perempat penduduk dunia dari pedesaan akan berpindah ke kota-kota karena terjadinya arus urbanisasi. Sementara, fakta lainnya mengatakan sebanyak delapan dari sepuluh kota yang berpenduduk di atas 23 juta orang berada di Asia.

Apakah kota di Indonesia termasuk dari sepuluh kota yang dimaksud?

Betul Sekali. Jakarta Raya (The Greater Jakarta) yang ditopang dengan kota-kota yang ada disekitarnya seperti Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan berdasarkan jumlah penduduknya ternyata berada pada peringkat yang kedua setelah Tokyo.

Kota-kota besar yang demikian sering menjadi idaman terutama bagi masyarakat dari desa. Mengingat kota-kota besar masih sering dianggap sebagai “surga” yang dapat memberikan peluang untuk memperbaiki kehidupan.

Tapi, dari dulu hingga sekarang, umumnya yang menjadi masalah kota-kota besar adalah padatnya jumlah penduduk karena faktor urbanisasi yang terus meningkat, kemacetan dari hari ke hari yang semakin menjadi, lahirnya daerah-daerah kumuh, dan meningkatnya tingkat kriminalitas karena keterbatasan lapangan pekerjaan dan permasalahan sosial lainnya.

Bisa juga dibandingkan dengan data yang penulis kutip dari Kementerian PPN/Bappenas berikut.

kota-2
Sumber : ftp://ftp.itb.ac.id/pub/ISO-IMAGES/linux/eii2015itb/151016_Bahan_EII_ITB_Smart_City_v3[3].pdf
Untuk alasan itulah saya meninggalkan kota besar, dan memilih tinggal di sebuah Kota Mandiri di timur Jakarta. Saya sendiri adalah “korban” dari tidak kuatnya merasakan hidup di tengah-tengah kerasnya kehidupan di kota besar tersebut. Terutama dengan kemacetan ketika berangkat dan pulang bekerja. Selain itu pernah juga mengalami tindakan kriminal di kota besar tersebut.

Maka sejak tinggal di sebuah Kota Mandiri pada tahun 2010, saya baru merasakan kenyamanan hidup. Jarak antar rumah dan tempat bekerja hanya butuh 5 menit saja, tidak perlu merasakan kemacetan lagi. Melakukan berbagai aktivitas keseharian pun sudah lebih banyak di dalam Kota Mandiri tersebut mengingat fasilitas di dalamnya sudah lengkap. Serta dengan pengamanan yang ekstra membuat hidup lebih tenang.

Pertanyaannya, apakah rekan pembaca adalah orang yang bermimpi tinggal dengan keamanan dengan fasilitas pengamanan yang ekstra dan kenyamanan hidup karena jauh dari kemacetan ke tempat bekerja? Atau ingin mengembangkan usaha dengan lokasi yang tidak jauh dari hunian? Serta ingin meraih impian dan cita-cita serta memperoleh hidup yang lebih berkualitas dan lebih humanis? Barangkali tulisan ini dapat menjadi solusi untuk mewujudkannya.

Hal Penting Memilih Kota Tempat Hunian

Dalam sebuah talkshow yang pernah saya ikuti, seorang narasumber, Yayat Supriatna, yang berprofesi sebagai Pengamat Perkotaan dan Dosen Teknik Planologi dari sebuah Kampus ternama di Jakarta mengatakan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih kota tempat tinggal.

Pertama. Kota sesungguhnya yang dibangun adalah manusianya, jadi perlu diperhatikan kualitas yang terbaik dari kota hunian. Kedua. Perlunya memperhatikan nilai yang ditawarkan oleh kota tersebut seperti pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan. Ketiga. Nama kota itu juga penting, sebab itu akan menjadi identitas diri kita, seperti Anda tinggal di mana? Hal itu akan menjadi prestise bagi seseorang. Keempat. Keamanan yang ditawarkan kota sangat penting. Misalnya ketika kita meninggalkan rumah, maka kita pun akan tetap tenang. Serta Kelima. Teknologi yang ditawarkan bisa bermanfaat untuk keamanan dan kenyamanan dan efektivitas bagi penghuninya.

Nah, bagaimana dengan Kota Mandiri yang satu ini? Apakah layak sebagai pilihan pembaca sesuai dengan kriteria kota yang humanis dan menawarkan kualitas?

Kota Deltamas sebagai Kota Mandiri yang Terintegrasi

Kota Deltamas adalah sebuah Kota Mandiri yang sangat strategis di antara Jakarta dan Bandung. Kota ini sangat mudah dijangkau karena memiliki akses pintu tol keluar-masuk tersendiri, yaitu Tol Cikarang Pusat yang terletak di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 37.

Artinya, keberadaan tol tersebut tentu sangat mempermudah mobilitas bagi masyarakat penghuni, keluarga yang ingin berkunjung, mitra kerja dari berbagai perusahaan yang ada di Kota Deltamas atau bagi siapa pun yang ingin berkunjung dengan kepentingannya masing-masing.

 

Selain strategis karena keberadaan tol, Kota Deltamas ini merupakan kota yang menjadi pusat perhatian bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Alasannya, karena di kota ini ternyata terdapat pusat pemerintahan daerah Kabupaten Bekasi. Mulai dari kantor Bupati, DPRD, Bawasda, Bapeda, Kejaksaan, Kepolisian dan Masjid Raya ada di dalamnya. Bahkan kesemuanya itu berada di atas lahan yang sangat luas, yakni 40 ha.

Tentu dengan keberadaan kantor pemerintahan daerah tersebut akan memudahkan kerjasama dengan pihak Kota Deltamas dalam mengembangkan fasilitas skala kota untuk memenuhi kebutuhan penghuni atau pemilik kepentingan di Kota Deltamas tersebut.

Sejak semula, Kota Mandiri yang dibangun di atas lahan 3.200 ha  oleh PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Pembangunan Deltamas merupakan kota yang dirancang dengan sebuah konsep terintegrasi. Terintegrasi antara hunian, komersial dan industri yang bertaraf internasional. Dengan harapan bahwa penghuni atau pun pihak yang berkepentingan dengan Kota Deltamas merasakan kenyamanan, efektivitas, dan lebih produktif.

Hunian yang menjadi salah satu pilar dari Kota Deltamas memang benar-benar dikembangkan dengan kualitas dan dan kenyamanan bagi penghuninya. Salah satu yang paling nyata yakni desain lingkungan yang mengutamakan kualitas kehidupan sosial, kesehatan, udara yang nyaman, air sebagai sumber kehidupan, juga ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota.

Disamping desain yang demikian, hunian Kota Deltamas dilengkapi juga dengan fasilitas keamanan 24 jam dengan sistem singel entry point dan juga Cluster Park yang terdiri dari tempat berkumpul, children playground, dan fasilitas olahraga.

Begitu pula dengan berbagai fasilitas pendukung lainnya seperti fasilitas pendidikan. Di Kota Deltamas kita menemukan kampus Institut Teknologi dan Sains Bandung  (ITSB) yang merupakan kerjasama Sinar Mas dengan ITB, K-Eduplex (Korean Education Complex – Jakarta International University, Sekolah Pangudi Luhur, SMK Mitra Industri Ananda, serta yang lainnya.

20181230_174803
SMK Ananda Mitra Industri Kota Deltamas (sumber: dokumentasi pribadi)

Dengan keberadaan fasilitas yang sudah disebutkan di atas atau fasilitas lainnya yang belum disebutkan satu persatu dalam tulisan ini diharapkan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 16 cluster hunian yang ada di area Woodspring, Narraya Park, European Zone, dan American Zone dapat terpenuhi.

screenshot_2019-01-04-22-22-25-1
Institut Teknologi dan Sains Bandung  (ITSB) (sumber : http://kota-deltamas.com/facilities/pendidikan/)
screenshot_2019-01-04-22-22-31-1
K-Eduplex (Korean Education Complex – Jakarta International University (sumber : http://kota-deltamas.com/facilities/pendidikan/)

Untuk pilar yang kedua, yakni komersial. Kehadirann culster komersial menjadi sarana pendukung bagi penghuni Kota Deltamas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hingga saat ini Kota Deltamas telah memiliki sekitar 16 area cluster komersial. Sementara Lokasi dari Cluster Komersial tersebut dibagi atas tiga kategori yakni Main Boulevard berada tepat dipinggir jalan utama, Artery Boulevard yang terletak di dalam lingkar hunian atau distrik, serta Community yang terletak diantara cluster.

al-hambra-modern-market
Pasar Modern Al-Hambra (Sumber : http://kota-deltamas.com/properties/pasar-modern-al-hambra/)

Diamante adalah salah satu produk komersial yang baru diluncurkan Desember 2018 yang lalu, dengan menggunakan konsep premium business galery dengan kualitas terbaik. Diamante ini berbeda dengan yang lainnya, yakni memiliki double entrance sehingga dapat memudahkan bagi para pengunjungnya.

Adapun lokasi dari Diamante tersebut terletak dekat dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Kawasan Industri GIIC, serta cluster hunian. Bagi yang tertarik dengan produk komersial ini tentu memberi peluang yang menjanjikan terutama bagi mereka yang ingin menjadikannya sebagai perkantoran, bank, fast food, dan restoran yang berskala premium.

Bangunan yang dibangun dengan 3,5 lantai ini dibangun secara elegan, formal, dan eksklusif, terbatas sebanyak 12 unit saja. Terdiri dari 2 tipe bangunan yaitu tipe sudut dan tipe standard yang langsung menghadap ke arah jalan.

screenshot_2019-01-04-21-53-45-1-1
Diamante (Sumber : http://kota-deltamas.com/properties/diamante/)

Nah, bagi penghuni ada dua manfaat dari keberadaan cluster komersial. Disamping dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ternyata dapat menjadi peluang bisnis untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Sekarang kita akan masuk pada pilar yang ketiga. Selain terintegrasi dengan hunian dan komersial, maka Kota Deltamas juga terintergrasi dengan industri yang bertaraf internasional.

Dalam kaitannya dengan industri, sebenarnya Kota Deltamas memiliki dua kawasan industri. Pertama, Greenland Batavia yang terletak di atas lahan 50 ha. Untuk kawasan Greenland Batavia, sekarang sudah tidak dijual lagi. Tetapi yang masih dalam tahap pengembangan adalah Greenland Industrial International Center (GIIC). Untuk area GIIC sendiri sangat luas, mencapai 1.458 ha.

Kehadiran GIIC tersebut tentu akan menjadi peluang bagi warga Kota Deltamas atau daerah sekitarnya. Disamping mampu membuka peluang investasi secara besar-besaran, tentu akan membuka peluang kerja yang luas. Ini sangat menguntungkan dan akan memberi konstribusi yang besar bagi negeri ini terutama disaat Indonesia sedang menyongsong kondisi Bonus Demografi yang akan kita peroleh di sekitar tahun 2030.

Pada saat itu, sekitar 70% penduduk Indonesia akan berada pada posisi produktif. Ketersedian lapangan kerja dengan kehadiran GIIC ini tentu sangat diharapkan. Sehingga Bonus Demografi yang sudah semakin dekat tidak berubah menjadi petaka demografi yang justru mengahasilkan tenaga penganggur karena tidak terserap di dunia kerja.

Sekali lagi, bahwa kehadiran GIIC diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang produktif. Sekaligus menjadi sebuah kekuatan baru untuk menghadapi Industri 4.0 yang sedang terjadi di seluruh belahan dunia.

kota-1
Sumber : ftp://ftp.itb.ac.id/pub/ISO-IMAGES/linux/eii2015itb/151016_Bahan_EII_ITB_Smart_City_v3[3].pdf
Terakhir, hadirnya Kota Deltamas sebagai Kota Mandiri yang terintegrasi, diharapkan akan menjadi model bagi kota-kota lainnya sebagai solusi permasalahan kota-kota besar di Indonesia yang sudah jauh dari humanis. Dapat menujukkan identitas dirinya sebagai Kota Mandiri yang aman dan nyaman, kota hijau dan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi. Serta menjadi kota yang berkelanjutan dan berdaya saing.

___________________

Sumber Referensi :

  1. Kasali, Rhenald. 2018. The Great Shifting. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
  2. http://kota-deltamas.com/
  3. ftp://ftp.itb.ac.id/pub/ISO-IMAGES/linux/eii2015itb/151016_Bahan_EII_ITB_Smart_City_v3[3].pdf

2 comments

Leave a reply to thurneysen Cancel reply